Apa yang perlu dipersiapkan untuk menjadi Professional Broker


Seperti juga profesi lainnya, menjadi Professional Broker (PB) yang sukses membutuhkan kesiapan, baik dari internal diri kita sendiri maupun dari external. Tanpa persiapan yang bagus menjadi PB tidak memberikan hasil yang optimal.  Sampai kapanpun jasa seorang PB akan selalu dibutuhkan, selama manusia masih membutuhkan tempat tinggal selama itu pula jasa seorang PB diperlukan. 
 
Keberadaan PB atau agen property memberikan posisi yang win win kepada pemilik property maupun calon buyer. Bagi property owner jasa seorang PB sangat dibutuhkan untuk menghemat waktu dan tenaga dalam menjual property miliknya dan bagi seorang buyer PB menjadi tempat untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan objektif mengenai property yang akan dibeli. Tak jarang buyer juga memerlukan advice dari PB yang dikenal baik olehnya.

Namun tidak semua orang bisa sukses sebagai PB, karena kenyataannya banyak PB yang sudah menjalani profesi ini bahkan sampai puluhan tahun tapi belum bisa dikatakan sukses. Sekurangnya ada beberapa hal yang harus dipersiapkan untuk menjalani profesi PB:

Persiapkan Mental
Ya, mental lah yang paling utama dipersiapkan jika ingin menjadi PB sukses. Mental yang kuat diperlukan karena menjadi PB kita akan selalu berhubungan dengan orang lain. Baik  property owner maupun pembeli. Kita akan merasakan bagaimana rasanya ditolak pemilik property yang kita tawarkan untuk dibantu menjual propertynya, sampai menghadapi orang yang tidak menghargai profesi sebagai PB. Ini tidak berlaku bagi property agent yang sudah tergabung dalam perusahaan property agent yang sudah establish, dan memiliki property untuk dipasarkan.

Kuasai Product Knowledge Property yang Dijual
Penguasaan product knowledge menjadi pembeda antara seorang PB dengan traditional broker (TB). Seorang PB harus mampu menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh konsumen terkait dengan property yang sedang dipasarkan. Kemampuan ini timbul karena penguasaan yang bagus terhadap product knowledge. Jika kita mengambil contoh rumah sebagai property yang kita jual, maka semua hal yang berhubungan dengan rumah tersebut harus kita pahami, baik kelebihan atau kekurangannya. Data-data fisik, legalitas harus berada dalam kepala kita.

Jujurlah terhadap Calon Pembeli
Jujur yang dimaksud disini adalah bahwa kita harus mau memberikan keterangan yang objektif, mengatakan suatu property bagus kalau memang bagus dan sanggup mengatakan bahwa property kurang bagus kalau memang kurang bagus dan memberikan masukan-masukan yang benar kepada calon konsumen. Ini termasuk pembeda antara seorang PB dengan TB. Seorang TB akan mengatakan bahwa semua property yang ditawarkan bagus. Padahal secara kasat mata property tersebut sebaliknya.

Perbanyak Listing Setiap Hari
Banyaknya listing yang closing adalah permainan probabilitas, berdasar pengalaman dan riset kemungkinan terjadinya penjualan adalah satu perbanding duapuluh. Artinya jika anda ingin dapat satu closing anda harus memiliki listing sekurang-kurangnya duapuluh listing. Adalah harapan yang tidak pada tempatnya jika anda punya listing hanya satu atau dua dan terus berharap itu terjual dalam waktu singkat, apalagi property tersebut bersifat open listing yang juga dipasarkan oleh agent lain.

Promosi Gencar Setiap Hari
Inti dari marketing adalah bagaimana mengkomunikasikan product yang kita jual kepada calon konsumen. Begitu juga marketing di bidang property, bagaimana kita mempromosikan property kita kepada sebanyak mungkin calon kunsumen. Ya, sesederhana itu.
Beruntung kita sekarang ini berada pada era teknologi informasi dimana terdapat banyak sekali media yang bisa kita gunakan sebagai alat promosi. Saya termasuk orang yang berpendapat bahwa semua media promosi harus kita gunakan untuk menggaet pembeli.

Bisa melalui media konvensional seperti iklan baris dan display di koran dan majalah, spanduk, sign board, papan nama, dan pemasaran melalui online media, baik berupa website pribadi seperti asriman.com ini ataupun di situs yang menyediakan layanan jual beli, mekanisme beriklan bisa gratis bisa berbayar, tergantung jenis website-nya.

Situs yang baik untuk media promosi property adalah situs yang memiliki traffic yang tinggi, yang memiliki puluhan ribu, bahkan ratusan ribu visitors perhari. Sehingga kemungkinan iklan kita dilihat oleh banyak orang semakin besar.

Cara menilai situs yang baik untuk dijadikan media promosi menjual rumah (misalnya) adalah dengan cara mengetik ‘rumah dijual’ atau apapun yang ingin kita jual di search engine seperti Google, kemudian buka situs yang berada di paling atas harsil pencarian. Sudah pasti situs itu luar biasa jumlah traffic-nya. Dan daftarkan listing anda pada website tersebut, jika memungkinkan.

Pengalaman empiris mangatakan bahwa konsumen yang menghubungi kita melalui informasi dari internet memiliki prosentase yang lebih besar sebagai hot buyer.

Layani Konsumen Sepenuh Hati
Melayani konsumen dengan sepenuh hati akan memberikan efek yang luar biasa terhadap branding kita sebagai PB. Jika seseorang merasa puas dengan pelayanan yang kita berikan maka orang itu akan senang hati merekomendasikan jasa kita kepada saudara atau teman-temannya. Bagaimanapun rekomendasi dari orang yang kita percayai memberikan impact trust yang besar jika dibandingkan dengan informasi yang didapat secara terbuka.

Jalani dengan Senang Hati
Mencintai apa yang kita kerjakan merupakan cara terbaik untuk bahagia. Kita akan merasakan energi yang luar biasa dalam melakukan suatu pekerjaan jika kita melakukan dengan senang hati. Aura keyakinan akan muncul di wajah kita apabila kita sedang mempromosikan sesuatu.
“Kerjakan sesuatu yang anda cintai maka anda merasa tidak sedang bekerja saat melakukannya.”Tepat sekali pepatah bijak ini, sangat baik untuk terus diingat…
Salam sukses… see you on top


Cara Menghitung Sewa Properti (Rumah/Apartemen)



Berapa sebenarnya harga sewa properti baik rumah ataupun apartemen yang pantas. untuk ditawarkan apabila kita ingin menerima penghasilan dari properti yang kita miliki? Sebagaimana umumnya hukum ekonomi, yaitu ada permintaan maka ada penawaran, tentu saja penentuan harga menjadi sesuatu yang menarik dan dinamis. Kalau harga terlalu mahal menurut calon pembeli maka jangankan transaksi, sekedar bertanyapun mereka akan enggan. Kalau terlalu murah pun tentunya menimbulkan rasa sesal di pihak penjual di kemudian hari.

Tidak ada rumus yang fixed untuk memperkirakan harga yang pantas sebagai harga sewa yang hendak ditawarkan. Akan tetapi selalu ada range minimum dan maksimum yang dianggap sebagai harga yang wajar. Merujuk kepada situs rumah.com, pada dasarnya harga sewa sebanding dengan harga properti itu sendiri dengan kadar pemodalan (capitalization rate atau cap rate). Sebagai contoh, harga sewa per tahun untuk rumah mengikuti cap rate dalam rentang 3% sampai dengan 5% dari harga rumah. Sedangkan cap rate untuk sewa apartemen lebih tinggi lagi yaitu dalam rentang 7% sampai dengan 12% per tahun.

Rentang 3% – 5% dan 7% – 12% diberikan untuk mengakomodir taksiran harga properti yang akan linier terhadap faktor-faktor seperti :

·         kondisi properti apakah masih baik atau perlu renovasi
·         apakah furnished, semi furnished atau kosong
·         lokasi yang strategis dari properti
·         fasilitas umum dan fasilitas sosial yang tersedia disekitar properti

Sebagai contoh untuk menghitung harga sewa :
·         Apartemen senilai 400 juta dengan cap rate 7% – 12% maka harga sewa maksimum (12%) adalah sebesar 48 juta per tahun atau 4 juta per bulan.
·         Rumah senilai 1,2 M dengan cap rate 3% – 5%, maka harga sewa maksimum (5%) adalah sebesar 60 juta per tahun atau 5 juta per bulan.

TIPS MEMBELI RUMAH, KPR & CARA MENGHITUNG NILAI HARGA SEBUAH RUMAH



Apakah anda tertarik untuk membeli rumah tanpa modal saat ini? Apakah mungkin untuk membeli properti tanpa modal? "Tanpa Modal" disini berarti anda tidak perlu menggunakan uang sendiri untuk membeli properti anda, antara lain bisa pinjam dari orangtua, saudara, kerabat dan mungkin juga Bank. Berbicara dalam konteks membeli rumah, modal dan Bank tentu pikiran kita sudah tertuju pada 1 kata, KPR. Berikut salah satu masukan membeli properti tanpa modal:

1.HARGA PROPERTI YANG ANDA BELI HARUS DI BAWAH PASAR
Nah, bagaimana kita tahu rumah yang di atas harga pasar  dan di bawah harga pasar? Harga jual suatu rumah itu terdiri dari harga tanah dan harga bangunan. Untuk mengetahui berapa harga tanah dan harga bangunan di daerah rumah yang kita inginkan bisa dimulai dengan menanyakan kepada tetangga disekitar rumah tersebut, kenalan yang tahu mengenai harga tanah dan bangunan di daerah itu maupun appraisal-appraisal Bank yang kita kenal. Perlu diketahui perbedaan antara harga tanah dengan harga bangunan ialah jika untuk harga bangunan dalam 1 kota itu harga/m2 rata-rata relatif  hampir sama, untuk harga tanah jika beda lokasi dalam 1 kota harga/m2 bisa berbeda-beda. Apalagi jika yang depannya jalan besar, lokasinya ramai dll. Jika sudah bisa menentukan harga tanah dan harga bangunan berikutnya tinggal menanyakan berapa luas tanah dan luas bangunan tersebut. Contoh, luas tanah 100m2 anggap luas bangunan juga 100m2 (ukuran maksimal luas bangunan rumah 1 lantai = luas tanah), jika bangunan tersebut 2 lantai maka luas bangunan dikali 2, begitu seterusnya, namun kali ini kita ambil contoh untuk 1 lantai.
Cara hitungnya taruhlah setelah anda survey harga tanah disekitar itu adalah 1jt/m2, harga bangunan 3jt/m2,
*Rumusnya nilai tanah = luas tanah 100m2 x harga tanah 1jt/m2 = Rp 100jt
*Rumusnya nilai bangunan = luas bangunan 100m2 x harga bangunan 3jt/m2 = Rp 300jt
Jadi total nilai harga pasar rumah tersebut (nilai tanah + nilai bangunan) adalah Rp 400jt.
Maka jika anda ingin membeli, carilah harga di bawah pasar, jika anda ingin menjual, juallah di atas harga pasar.

2. ANDA SUDAH MEMPUNYAI TABUNGAN DI BANK.
Jika anda sebagai pegawai, maka gaji anda harus tercatat dalam buku tabungan anda. Jika perusahaan tempat anda bekerja mempunyai sistem penggajian dengan cara setor di tabungan, berarti itu sudah baik. Tapi, jika belum, maka anda harus menyetor gaji anda secara manual ke tabungan anda (sebelum dipakai untuk kebutuhan lain) sehingga gaji anda akan tercatat di buku tabungan anda. Hal ini penting karena Bank akan melihat kemampuan bayar anda dari sana. Misalnya anda memiliki gaji 3jt/bulan, Bank akan memberikan pinjaman KPR kepada anda itu maksimal 1/3 dari gaji anda, yaitu 1jt/bulannya. Jadi jika 1jt/bulan kira-kira rumah yang sesuai untuk anda yang kemungkinan besar akan disetujui KPR oleh pihak Bank adalah sekitar Rp 100jt-an rupiah (kalau anda meminjam kira-kira 15-20 tahun). Jadi gambarannya jika kita memiliki gaji 10jt/bulan, maka kemungkinan Bank bisa memberikan pinjaman KPR dengan cicilan 3jt-an/bulan. Rumusnya 1/3 dari gaji (10jt/bulan yaitu 3jt-an/bulan) dikali dengan estimasi rata-rata lamanya KPR (15-20 tahun), dipotong bunga dll, asumsi rumah yang cocoknya adalah sekitar 300jt-an.

Sebenarnya dengan 2 hal tersebut anda sudah bisa membeli rumah tanpa modal besar. Contoh real, ada orang yang mempunyai gaji 15jt/bulan, kemampuan cicilnya 5jt/bulan dan dia mencari properti yang harga jual rumahnya sekitar Rp 500jt namun dijual dengan harga di bawah pasar, singkat cerita dia menemukan rumah dengan nilai harga Rp 700jt yang dijual dengan harga Rp 400jt (banyak orang yang masih tidak tahu bagaimana cara menghitung harga pasaran sebuah rumah), akhirnya dia langsung mengajukan rumah tersebut untuk KPR (Bank akan mengirimkan apraisal nya untuk menilai sendiri harga rumah tersebut). Karena memang dia sudah mengerti cara perhitungannya, hasilnya harga jual rumah tersebut pun kira-kira seperti yang sudah dihitungnya. Karena durasi pinjamannya 20 tahun, maka diberikan uang maksimal pinjaman Rp 560jt oleh Bank.

Pada saat apply di Bank, jangan hanya apply di 1 Bank saja, kalau memungkinkan apply di sebanyak mungkin Bank secara bersamaan. Setelah di approve, kemungkinan pinjaman yang akan diberikan itu sebesar 80% dari harga pasar/jual. Seperti salah satu cerita real diatas, dia mengatakan ke Bank membeli rumah dengan harga Rp 700jt (sesuai nilai harga rumah tersebut) yang sebenarnya karena ketidaktahuan si penjual rumah tersebut menjual di bawah pasar Rp.400jt. Pihak Bank akan memberikan dana maksimal 80% (mungkin sekarang 70%), jadi 80% dari Rp 700jt ialah Rp 560jt. Nantinya Bank akan meminta kwitansi yang menyatakan bahwa sudah memberikan down payment kepada pemilik rumah, dari sinilah dia pandai-pandai bekerja sama dengan pemilik rumah untuk (tanda kutip) "diam" atas harga beli rumah yang dia bicarakan ke Bank. Setelah proses semuanya selesai, dia masih memiliki uang lebih sekitar Rp 160jt (hasil dari pinjaman Rp 560jt - bayar rumah Rp 400jt) yang kemudian dipakainya dengan bijak bukan untuk menghamburkan uang lebih tersebut melainkan untuk renovasi menjadi kost-kostan. Ujung cerita dia sudah cukup tenang karena kost-kostan nya berjalan dan mendapatkan omset sekitar 6-7jt/bulan. Dimana dipakai untuk cicilan ke Bank 5jt/bulan dan sisanya untuk kebutuhan bayar listrik dll. Hitung-hitung dia tidak keluar uang sepeserpun untuk bayar cicilan rumah.

Cerita di atas saya dapat dari artikel sebelah, mengapa saya mempost ulang? karena saya percaya dapat bermanfaat buat lebih banyak orang lagi, sama seperti saya yang telah terbantu oleh artikel ini. Tidak ada yang mustahil selama kita mau terus mencoba dan tidak berhenti melangkah entah itu terlihat tidak mungkin sekalipun. Yakin dan Percayalah apapun usaha kita dan apa yang terjadi, itu tidak akan pernah telat ataupun cepat, Semua Akan Indah Pada Waktunya.